Apa Itu Istidjrad?

 

 

Black-and-white-photo-Breitenbrunn-Austria

 

 

 

Ketika Allah memberikan peringatan kepada manusia,tetapi manusia itu tidak juga mengindahkanNya bahkan jalan melenggang menikmatinya,maka Allah akan membiarkannya dalam kesesatan yang dia sukai tersebut.

“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu,maka sungguh baginya kehidupan yang sempit,dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (Thaha:124)

Inilah jawaban bagi yang sering bertanya mengapa banyak orang bermaksiat tetapi masih berada dalam kemewahan. Inilah Penangguhan waktu (istidraj)yang Allah berikan secara perlahan-lahan ,untuk kemudian dibetot sekali tarik.

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat Kami,akan kami biarkan mereka berangsur-angsur (kearah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka.Sungguh rencanaKu sangat teguh.” (Al-A’raf 182-183)

Dalam sebuah hadist istijrad didefinisikan sebagai pemberian nikmat duniawi kepada orang yang sering berbuat maksiat kepada Allah Swt. Sabda Rasulullah Saw,

” Jika engkau melihat Allah memberikan kepada seseorang tentang ke duniaan yang dicintainya berdasarkan kemaksiatan, itulah yang disebut istidraj ( Hr. Imam Ahmad ).

Dalam Hadist lain Rosullulah Saw bersabda ,

” Bila kalian melihat Allah Swt memberi kenikmata kepada hambanya yang selalu berlaku maksiat ( durhaka ) ketahuilah bahwa orang itu telah diistidrajkan oleh Allah Swt ( HR. At-Tabrani ).

Berdasarkan hadist diatas bisa dipahami bahwa manusia yang di-istijraj oleh Allah Swt adalah manusia yang lupa daratan. Mereka merasa seala nikmat duniawi yang mereka peroleh merupakan tanda kasih sayang Allah Swt kepadanya walau sering mengingkari perintahNya.

Pemberian nikmat itu sebenarnya bukan tanda kasih sayang Allaw Swt, melainkan untuk menghancurkan orang yang bersangkutan. Berbeda misalnya nikmat yang diberikan Allah Swt kepada orang shaleh. Nikmat itu bisa jadi merupakan ujian atas keshalehannya atau ganjaran ( alasan ) atas keataatannya melakukan perintah Allah Swt. Sedangkan bagi para pendosa, bergelimang dengan kenikmatan dunia merupakan awal dari tanda kehancuran. Simaklah firman Allah Swt berikut ini :

” Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pntu pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa ”

( QS. Al – An’am [6]: 44 ).

Allah membiarkan orang-orang kafir hidup dalam kenikmatan tapi besok di hari kiamat mereka akan disiksa. Oleh karena itu jika kita diberi nikmat, harus takut dan hati-hati kemungkinan ini adalah istidraj. Kita harus berfikir apa kita sudah bersyukur dan beramal baik. Kalau kita mau berfikir, pasti kita akan berbuat baik dan tidak berani maksiat. Ada orang mengira bahwa dia telah bersyukur dan telah beramal (zakat, sholat, shodaqah) oleh karena itu orang ini beranggapan bahwa karena amalnyalah dia diberi nikmat. Ini adalah orang yang hatinya telah keras. Dia telah berfikir bahwa semua mahluk adalah lemah dan tidak mempunyai kekuatan apapun.

semoga Allah senantiasa melindungi kita dan menguatkan hati kita untuk senantiasa mengutamakan kepentingan Allah.

Wallahu a’lam bishawab..

 

sumber:dari berbagai sumber


KategoriTak Berkategori

67 Komentar

  1. binance Balas

    Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.