Tidak ada kekuatan yang akan mendorong seseorang untuk istiqomah selain cahaya iman didadanya. Cahaya yang bersumber dari cahaya diatas cahaya, yang ia tidak turun kepada dada seorang manusia manapun yang hatinya masih terjerembab di lembah keterpurukan bernama dunia.
Sebuah perserikatan yang dibangun dari kekecewaan laksana bangunan yang rapuh, ia enggan berdiri lebih lama. Ia letih dan cepat lelah, karena memang tidak ada arah dan tujuan. Atau diawali dengan tujuan-tujuan yang fana. Sementara bagi jiwa yang memahami, dunia ini suram fatamorgana. Maka saksikanlah ketika Allah mencerai-beraikan perserikatan mereka sebagai balasan yang adil.
Allah akan pisahkan jiwa-jiwa yang hanif dari ruh-ruh jahat yang merongrong ketenangan bahtera yang sejak lama berlayar menuju negeri yang abadi.
Setiap tubuh itu bahtera dan jiwa adalah nahkodanya. Sungguh dunia ini hambar bagi jiwa yang telah melihat perjalanan panjang dihadapannya. Perjalanan panjang yang membutuhkan persiapan, kesiapan, perencanaan dan strategi untuk menghadapinya.
Strategi untuk menghadapi hari pengadilan, bukan strategi untuk mengadiri manusia disekitarmu.
Wahai jiwa yang lelah, berhentilah sejenak dan berfikir!
Renungkanlah ketika Allah aja wajala kelak menangkap kita dan memenjarakannya dineraka. Siapakah pembela kita?