Ciri-Ciri Perdukunan dalam Ruqyah Syirkiyyah

Perdukunan atau Ruqyah Syirkiyyah telah merasuk dalam masyarakat Islam. Sehingga batas antara kebenaran dan kebathilan menjadi samar. Karena banyak ilmu-ilmu perdukunan (kahanah) dikemas dengan agamis dan modernis. Sehingga masyarakat Islam banyak yang tertipu oleh para dukun dan paranormal.

Banyak pasien yang menyampaikan keluhan merek setelah sekian lama menderita terkena sihir dan telah berobat ke banyak orang. Ada yang disebut sebagai orang pintar, paranormal, orang tua, kyai, grand master energi, ahli spiritualis. Baik yang menggunakan cara tradisonal seperti bunga kembang setaman, menyan, atau pun yang menggunakan sarana modern seperti transfer energi, kartu yang diisi energi ghoib. Bahkan cara-cara yang terkesan agamis seperti membaca lafaz-lafaz berbahasa arab sesungguhnya bukanlah ikhtiyar yang dianjurkan syari’at. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, kemudian menayakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari.”

Ada sebuah fenomena dimana pada era kemajuan tekhnologi saat ini para dukun merubah jubah tradisionalnya menjadi jubah modern. Mereka kini menggunakan istilah-istilah modern dalam prilaku sesatnya. Seperti pada saat mereka meramalkan sesuatu yang akan terjadi pada masa lalu atau masa depan dengan mengistilahkannya sebagai ilmu clairvoyance. 

Padahal sesungguhnya tetaplah ia masuk dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai tukang ramal atau dukun walau ia menggunakan istilah-istilah modern sekali pun. Dan orang yang percaya apa yang dikatakan dukun “modern”ini (walau ia mengatakan dari hasil meditasi pembukaan chakra ajna, dari ilmu metafisik dan cara-cara bid’ah lainnya) tetaplah ia ingkar terhadap apa yang diturunkan kepada Rasulullah, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun, kemudian membenarkan apa yang dikatakannya, maka sungguh telah ingkar terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”.

Dan jika mereka dengan angkuhnya mengatakan kami bisa mengatahu hal-hal yang ghoib karena dari hasil latihan tenaga dalam atau berlatih ilmu metafisik, tetaplah mereka tertipu oleh syaithan dan seolah-olah mereka lebih baik dari Rasulullah. Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak tahu hal-hal yang ghoib melainkan apa yang telah diwahyukan pada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah berfirman tentang hal ini di dalam surat Al-A’raf ayat 188:

قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَآءَ اللهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ َلاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Katakanlah:’Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui hal-hal yang ghoib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.’”

 

Baca Juga : CICAK PEMBAWA SIHIR

 

Harus kita ketahui bersama bahwa hakikat keghoiban hanya milik Allah semata dan hanya diberitakan sesuatu yang ghoib itu kepada Rasul yang diridoi-Nya.

Di dalam surat Allah menyatakan dalam firmannya:

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا(26)إِلاَّ مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا(27)

”(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghoib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghoib itu itu kecuali kepada Rasul yang diridoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjagaan (malaikat) di hadapan dan dibelakangnya.”(Al-jin ayat 26-27)

Adapun ciri-ciri perdukunan (Kahanah) dan peramalan (‘Iraafah) yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang melakukan terapi ruqyah syirik dan mengaku punya ilmu ghoib atau ilmu metafisika adalah sebagai berikut :

  1. Mensakralkan mantra-mantra selain kalimat-kalimat Allah dengan bahasa Arab atau yang lainnya dengan syarat-syarat tertentu sebagai taqarrub kepada thaghut yang disembah dan dimintai pertolongan. Misalnya : sesaji, penyembelihan binatang, puasa mutih, puasa ngebleng, puasa pati geni dan sebagainya.
  1. Menghinakan Al Qur’an atau kalimah thayyibah dengan membacanya dari belakang, menguranginya, menambahnya, mengubahnya atau membacanya di tempat najis dengan telanjang.
  1. Ada lafal-lafal yang tidak jelas maknanya, atau tidak hubungannya satu sama lainnya.
  1. Ada nama-nama thaghut yang diagungkan, atau nama-nama syaithan yang dijadikan wasilah kepada Allah.
  1. Dengan membayangkan simbol-simbol tertentu atau dibarengi dengan gerakan tertentu.
  1. Dengan membayangkan seolah-olah melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Misalnya : membaca satu ayat dari surat Yusuf dengan hitungan tertentu untuk melakukan sihir mahabbah kepada seorang gadis cantik, agar bisa jadi pacarnya. Maka ia saat membaca Lii saajidiin, ia membayangkan gadis itu tunduk kepadanya.
  1. Ada permohonan kepada selain Allah untuk menyelesaikan hajatnya, atau untuk membentengi dirinya, atau untuk menolak serangan sihir.
  1. Mengirimkan Al Fatihah kepada orang mati dengan keyakinan arwahnya akan datang kepadanya, kemudian arwah itu dimintai tolong untuk membantu urusannya.
  1. Ada juga dengan cara menulis mantra-mantra di kertas kemudian itu dibakar, abunya dimasukkan ke dalam segelas air untuk diminum.
  1. Ada juga dengan menulis mantra-mantra syirik kemudian dijadikan azimat yang diyakini untuk penangkal bala’ atau untuk mendatangkan manfaat.
  1. Bertanya namanya, nama ayahnya dan nama ibunya untuk dimanterai.
  1. Meminta salah satu benda penderita (foto, kain, saputangan, peci, baju, dan sebagainya) sebagai syarat ritual atau deteksi.
  1. Terkadang minta binatang dengan sifat tertentu (ayam cemani, burung pelatuk bawang dan lain sebagainya), atau media lain seperti bunga kantil, minyak ponibalsawa atau zakfaron, daun sirih ketemu ruas, buah apel jin, tanah dari rumah penderita, tanah kuburan, air sumur kramat, slametan dan sebagainya.
  1. Menulis jimat-jimat tertentu (rajah), menggambar segi empat yang didalamnya ditulisi huruf dan angka, dan sebagainya.
  1. Membaca mantera-mantera yang tidak difahami, potongan ayat Al-Qur’an yang dipisah-pisah dan sebagainya.
  1. Kadang-kadang menyuruh penderita menyepi tidak terkena sinar matahari.
  1. Kadang-kadang tidak boleh menyentuh air pada masa-masa tertentu, atau mandi tengah malam.
  1. Memberi benda-benda yang harus ditanam di tanah, ditempel di atas pintu, sikep, susuk, keris, akik, cincin besi,’air sakti’, telur, ‘sabuk perlindungan’, benang untuk ditalikan di tubuh dan sebagainya atau memberikan batu kristal yang dikatakan sebagai media penarikan dan penyaluran energi.
  1. Menyuruh penderita beribadah dan berwirid bid’ah (contoh: puasa mutih, bertapa atau meditasi, konsentrasi pada foto seseorang, istighosah , tahlilan, wirid sampai ribuan kali, ziarah kubur wali dengan meminta syafaat didalamnya dan lain sebagainya).
  1. Terkadang sudah tahu duluan masalahnya, nama dan tempat asalnya. Dia juga bisa melihat ada jin di dalam diri seseorang.
  1. Terkadang punya kamar khusus di rumahnya yang tidak boleh dimasuki orang lain.
  1. Ada pantangan terhadap dirinya dan penderita terhadap hari atau tanggal tertentu (tahayyur).
  1. Menulis ayat Al-Qur’an dengan sungsang, dari kiri atau dengan darah (haid) atau sesuatu yang najis.
  1. Kebanyakan suram wajahnya, kebanyakan merokok, membakar kemenyan, sulit untuk tawadhu.
  1. Suka mendeteksi penyakit dengan mengistilahkan dengan kepekaan tangan, memakai pendulum, transfer energi dan lain sebagainya.
  1. Menggunakan ritual sihirnya dengan istilah “pembukaan”, shaktivat, inisiasi, attunement, pengisian, pembersihan dan pembukaan aura, pembuangan energi negatif, pembersihan karma negatif dan lain sebagainya.
  1. Melakukan ritual atau prilaku aneh dalam pelaksanaan hajadnya seperti menggerakkan tangan seolah-olah menulis, menangkap atau menolak sesuatu, menyedot atau mengeluarkan napas dengan keras dengan mengejangkan salah satu anggota tubuhnya (biasa dilakukan oleh mereka yang belajar senam pernapasan tenaga dalam).
  1. Memegang bagian-bagian tubuh pasien yang bukan muhrimnya secara langsung (bersentuhan kulit) dalam prosesi pengobatan.
  1. Memberikan wejangan-wejangan yang bertentangan dengan ajaran Islam

bandungruqyah.wordpress.com

27 Komentar

  1. cwtyar mijde Balas

    أكبر شركة لانتاج أنابيب البولي ايثيلين و يو بي سي ومستلزماتها للمنتجات الصناعية في عيراق

  2. siima biirdoz Balas

    أكبر شركة لانتاج أنابيب البولي ايثيلين و يو بي سي ومستلزماتها للمنتجات الصناعية في عيراق

  3. naze pirje Balas

    أكبر شركة لانتاج أنابيب البولي ايثيلين و يو بي سي ومستلزماتها للمنتجات الصناعية في عيراق

  4. delal jiino Balas

    Hi there to all, for the reason that I am genuinely keen of reading this website’s post to be updated on a regular basis. It carries pleasant stuff.

  5. cluse Balas

    Zapisz się do naszego newslettera aby być na bieżąco z promocjami bonusowymi, darmowymi ofertami oraz nowościami! Najwięcej uwagi poświęcamy kasynu internetowemu, które z czasem wyrosło na jednego największych w branży. Najważniejszym czynnikiem, na którym się skupiliśmy w GGBet, jest bezpieczeństwo i zabezpieczenia. Platforma do gier hazardowych jest licencjonowana przez odpowiedni urząd Curacao, co zapewnia, że zabawa w serwisie GGBet jest całkowicie bezpieczna. Dzięki temu nasi użytkownicy nie muszą się martwić o swoje transakcje oraz rzetelność rozgrywki. Poker online w kasynie to popularna forma hazardu, która jest uwielbiana przez graczy. Istnieje wiele różnych rodzajów pokera w kasynie online, a każdy z nich ma swoje unikalne zasady. Poniżej dokładniej opisaliśmy reguły, które występują w najpopularniejszych odmianach pokera w kasynach online.
    http://www.okhani.com/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=105744
    Prawdopodobieństwo otrzymania pokera królewskiego można obliczyć na podstawie liczby możliwych pokerów królewskich podzielonej przez całkowitą liczbę układów pokerowych. Można go ułożyć na cztery sposoby (jeden sposób na każdy kolor), co oznacza że kursy wynoszą 1 na 30,940 – lub 1 na 649,740 w przypadku próby ułożenia go pięcioma pierwszymi kartami. Dostępny w naszym szerokim asortymencie materiał na stoły bilardowe, brydżowe czy konferencyjne, może wymagać po pewnym okresie użytkowania przeprowadzenia czyszczenia. Należy w tym zakresie stosować się do konkretnych zaleceń. Ważne jest, by unikać czyszczenia chemicznego. Prowadzi ono w tym wypadku nierzadko do widocznych uszkodzeń na powierzchni takiego produktu jak tkanina na obicie stołu bilardowego. Sukno do pokera jest naturalnie gładkie, a jego charakterystyka wyklucza prasowanie. Niezalecane jest ponadto suszenie w suszarce.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.