Seorang Indigo, Benarkah Punya Kemampuan Lebih?

Sudah tak asing dengan istilah “indigo”. Yaitu sebutan bagi seorang anak atau orang dewasa yang mampu melihat dimensi lain di luar dimensi manusia dan konon bisa berinteraksi dengan kehidupan lain di luar kehidupan manusia.

Oleh sebab itu, orang juga kerap mengidentikkan para indigo ini dengan memiliki indera keenam.

Sebenarnya, apa yang terjadi pada seorang indigo? Dan bagaimana perspektif indigo menurut Islam?

Terdapat dua pandangan terhadap seorang indigo, baik dari sisi medis maupun dari sisi agama, sebagai berikut:

Seorang indigo adalah anak yang mengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), yaitu sejenis gangguan perkembangan dan keseimbangan aktivitas motorik sehingga menyebabkan aktivitasnya tidak lazim dan cenderung berlebihan serta memiliki daya imajinasi yang tinggi. Hal ini memungkinkan seorang anak indigo seolah-olah dapat melihat wujud yang tidak lazim diakibatkan ketidakseimbangan yang dimilikinya ataupun karena daya khayalnya.

Islam mengakui realita, sepanjang realita itu bersumber dari Al Quran dan hadits sahih, juga realita yang merupakan penciptaan Allah swt. Namun jika terjadi penyimpangan, maka itu adalah dusta. Dan dusta yang terkait dengan syariat bisa dikategorikan ke dalam takhayul.

Jadi, dalam kasus anak indigo, mari kita simak firman Allah swt berikut ini :

Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, dan Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. Al-Jin: 26 – 27).

Dari ayat ini, jelas menunjukkan bahwa Allah tidak memberikan kemampuan melihat yang ghaib kepada manusia kecuali kepada rasul yang diridhoiNya. Dengan demikian, apa yang terjadi pada seorang indigo bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang abnormal atau mengalami gangguan jin. Hal ini dipertegas oleh Firman Allah swt berikut ini :

Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan–kepada keduanya–‘auratnya. Sesungguhnya, ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya, Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Qs. Al-A’raf:27).

Dari ayat di atas, kita dapat mengambil tiga makna, sebagai berikut:

1.Peringatan Allah swt akan tipuan setan

2.Iblis dan pengikut-pengikutnya termasuk jin bisa melihat kita tapi kita tidak bisa melihat mereka

3.Setan adalah pemimpin bagi orang yang tidak beriman.

Terhadap kemampuan seorang indigo melihat makhluk halus atau jin, Ustadz Ahmad Abu Musa  menerangkan bahwa ada 3 kemungkinan yang melatarbelakanginya, yaitu:

Ada jin (baik satu maupun lebih ) di dalam dirinya, sehingga dia mampu melihat “teman” dari jin yang bersemayam tersebut.

Jin menyamar menjadi bentuk lain seperti hewan atau benda. Tetapi harus diingat bahwa jin memerlukan energi yang sangat besar untuk bisa memperlihatkan diri kepada manusia. Sehingga penyamaran ini nyaris mustahil.

Orang yang melihat jin tersebut melakukan dusta atas penglihatannya.

Terkait kemungkinan yang ketiga, dusta itu juga bisa disebabkan karena tipuan jin terhadap orang tersebut, di mana jin melakukan tipuan terhadap panca indera dan organ tubuh seseorang berikut ini : mata (seolah-olah mampu melihat yang tidak bisa dilihat manusia), telinga (seakan mendengar bisikan ghaib), jiwa (sering menangis atau rewel), otak (mengalami gangguan pikiran) serta memiliki kemampuan mengobati penyakit tanpa orang itu pernah belajar ilmu medis. Untuk yang terakhir ini, hal tersebut sangat perlu diwaspadai, karena bisa jadi hal itu merupakan kelainan akibat gangguan jin dan sesuatu yang berwujud pertolongan tidak mungkin akan diberikan jin jika tanpa disertai pamrih, misalnya saja menginginkan orang yang ditolong untuk mengabdi kepadanya.

Sayangnya, alih-alih merasa perlu untuk mewaspadai, banyak orang justru kian menguatkan eksistensi indigo ini dengan meyakini bahwa seorang indigo mampu meramal masa depan, melihat kejadian di masa lampau atau di tempat lain hingga meramal nasib orang lain. Semua hal yang bisa mengarah pada syirik. Dan syirik adalah dosa yang tak terampuni.

Maka, jika sahabat atau ada anggota keluarga memiliki kemampuan seorang indigo, sebaiknya jangan terjebak pada kelebihan yang dimilikinya, justru sebaiknya menyarankan beliau untuk menjalani pengobatan secara ruqyah, karena bisa saja, kemampuan tersebut adalah bentuk tipu daya jin terhadapnya, atau barangkali saja, memang ada jin yang bersemayam di dalam tubuhnya yang hanya bisa dikeluarkan melalui metode ruqyah. Wallahualam bis-shawab.

 

Referensi: dari berbagai sumber

ummi-online

22 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.