Diabetes mellitus atau kencing manis digolongkan sebagai gangguan metabolisme, Metabolisme mengacu pada cara tubuh kita menggunakan makanan dicerna untuk energi dan pertumbuhan. Sebagian besar dari apa yang kita makan dipecah menjadi glukosa. Glukosa adalah suatu bentuk gula dalam darah – itu adalah sumber utama bahan bakar bagi tubuh kita. Ketika makanan kita dicerna, glukosa membuat jalan ke dalam aliran darah kami. Sel-sel kita menggunakan glukosa untuk energi dan pertumbuhan. Namun, glukosa tidak bisa masuk sel kami tanpa insulin yang hadir – insulin memungkinkan sel-sel kita untuk mengambil di glukosa.Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas. Setelah makan, pankreas otomatis melepaskan jumlah yang cukup insulin untuk memindahkan hadir glukosa dalam darah kita ke dalam sel, segera setelah glukosa memasuki sel kadar glukosa darah turun
Badan Kesehatan WHO telah melakukan riset dan memperkirakan bahwa jumlah kematian akibat diabetes mellitus atau kencing manis ini akan meningkat dua kali lipat atau lebih selama periode 2005 – 2030. Perkiraan WHO ini tentu harus jadi bahan renungan bagi kita semua. Mari kita bahu membahu membantu masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia untuk lebih sadar akan bahaya dari penyakit ini dan lebih meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga diri agar terhindar dari penyakit yang cukup mematikakan ini.
Ada banyak kondisi yang meningkatkan resiko diabetes. Diantaranya adalah
a. Keturunan
Orang yang bertalian darah dengan orang yang mengidap diabetes lebih cenderung mengidap penyakit diabetes ketimbang mereka yang tidak memilikinya di dalam keluarga. Resikonya tergantung pada jumlah anggota keluarga yang memiliki diabetes. Semakin banyak jumlah sanak saudara yang mengidap diabetes, semakin tinggi resikonya. Ada resiko 5% bagi Anda untuk mengidap diabetes jika orangtua atau saudara kandung Anda mengidap diabetes. Resikonya bisa meningkat menjadi 50% jika Anda kelebihan berat badan.
b. Kegemukan
Hampir 80% orang yang terjangkit diabetes pada usia lanjut biasanya kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan meningkatkan kebutuhan insulin pada tubuh. Orang dewasa yang kegemukan memiliki sel-sel lemak yang lebih besar pada tubuh mereka. Diyakini bahwa sel-sel lemak yang lebih besar tidak merespons insulin dengan baik. Gejala-gejala diabetes mungkin bisa menghilang seiring menurunnya berat badan.
c. Usia
Resiko diabetes meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun, karena jumlah sel-sel beta di dalam pankreas yang memproduksi insulin menurun seiring bertambahnya umur.
d. Jenis Kelamin
Baik pria maupun wanita memiliki resiko yang sama besar untuk mengidap diabetes sampai usia dewasa awal. Setelah usia 30 tahun, wanita memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan pria. Wanita yang terkena diabets selama kehamilan memiliki resiko lebih tinggi untuk terjangkit diabetes Tipe II pada usia lanjut.
e. Infeksi virus
Beberapa infeksi virus bisa merusak sel-sel beta di dalam pankreas dan karenanya menyebabkan diabetes
f. Cedera pada pankreas
Kecelakaan atau cedera yang merusak pankreas juga bisa merusak sel-sel beta, dan karenanya menyebabkan diabetes
g. Stres
Beberapa hormon yang dilepaskan selama stres bisa menghambat efek insulin atau sel-sel, dan karenanya menyebabkan diabetes
h. Gaya hidup yang tidak aktif
Beberapa penelitian dewasa ini telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki gaya hidup kurang aktif lebih mungkin terkena diabetes dibandingkan mereka yang hidupnya aktif. Diyakini bahwa olahraga dan aktivitas fisik meningkatkan pengaruh insulin atas sel-sel.
Cara Mencegah Diabetes Melitus
- Ketahui riwayat kesehatan keluarga.
- Tetap aktif secara fisik.
- Makanlah diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan.
- Monitor tekanan darah secara teratur.
- Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
Salah satu cara mempertahankan diri agar tetap sehat dan bugar banyak dilakukan oleh tiap orang, dari mulai olahraga teratur, tidur teratur hingga makan teratur, kesemuanya nantinya akan ditunjang dengan berbagai suplemen suplemen yang pastinya akan lebih menyehatkan lagi. Salah satu contoh suplemen yang alami dan tidak menimbulkan efek samping adalah dengan Mengkonsumsi Teh Daun Bidara, kenapa harus daun bidara? Jawabannya sangat sederhana, yakni karena banyaknya kandungan rahasia yang tersimpan dalam daun bidara tersebut.
Dengan memanfaatkan produk Teh Daun Bidara, kita bisa mencegah lebih awal penyakit mengerikan satu ini, hal ini dikarenakan daun bidara memiliki senyawa yang telah diuji oleh para ahli mampu menstabilkan kembali kadar gula dalam darah yang telah mengalami kerusakan. Untuk pengkonsumsiannya sendiri, dilarutkan dengan air panas layaknya menyeduh teh. Dengan melakukan konsumsi daun bidara secara rutin dan teratur, kadar gula dalam darah perlahan lahan akan stabil dan mampu mencegah datangnya penyakit diabetes yang pastinya sangat mengerikan.
jngan lupa sehatkan indonesia dengan herbal
produk Herbal ruqyah herab hati bisa dicek di SINI
cekdi www.tokopedia.com/sarehatstore
www.bukalapak.com/sarehatstore
WA :081320096052
FB: Abu Herba